Sleman, Jurnalpublik.com – Dua personel BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) DIY ikut terlibat dalam operasi SAR pencarian orang hilang di sekitar wilayah Merapi. Diketahui survivor bernama Selamiyo (umur 35 tahun) meninggalkan rumah dan berpamitan dengan keluarga untuk naik ke Gunung Merapi sejak hari Selasa, 21 September 2021. Warga sekitar sudah berusaha mencari namun terjadi hujan deras dan kabut yang tebal, sehingga pencarian dihentikan.
BASARNAS Yogyakarta, BTB DIY, serta potensi relawan lainnya ikut mencari survivor tersebut. Ciri-ciri survivor menggunakan dalaman kaos hijau dan baju hitam, mengenakan celana hitam, mengenakan topi sorok, mengenakan sepatu biasa (bukan sepatu gunung), membawa tasbih, serta diketahui survivor kondisi jiwanya labil (ada gangguan psikologi).
Giat yang dilakukan BTB DIY adalah melakukan pencarian yang dibagi menjadi 7 SRU, tiap SRU masing-masing terdiri dari 10 orang personil. Tim SRU yang di dalamnya ada personel BTB DIY mendapat tugas pencarian di titik Puncak Kendil, sisi Selatan Kali Tawang, sisi Timur Woro, sisi Barat Kali Gendol. Pemilihan SRU dipilih sesuai kompentensi di bidangnya. Personel BTB DIY, Rizki Mardiansyah dan Fitra Nois Dwitama sudah bergabung dengan tim pencarian sejak 22 September 2021.
Fitra Nois Dwitama, staf bidang respon BTB DIY mengatakan, izin operasi pencarian orang hilang ini hanya diizinkan 2 hari saja oleh Kelurahan Glagaharjo, dikarenakan situasi masih pandemi dan status Gunung Merapi masih Siaga 3. Kamis sore (23/9), BASARNAS Yogyakarta dengan seluruh potensi relawan rembukan (musyawarah) menyatakan operasi resmi ditutup dan tidak dilanjutkan meski survivor belum diketemukan. “Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan,” ungkap Nois.[]