Jakarta, Jurnalpublik.com – Kasus virus corona hingga saat ini masih menghantui beberapa wilayah di dunia termasuk Indonesia. Belum reda kasus varian delta, baru-baru ini muncul lagi virus corona varian “Mu” dan konon berpotensi lebih berbahaya dari varian sebelumnya. Virus varian baru dari corona ini disebut “Mu” atau juga dikenal sebagai B.1.621. Varian Mu adalah mutasi dari virus corona lainnya, yang mungkin memiliki konsentrasi berbeda dari varian lainnya.

Pihak WHO (World Health Organization) kembali memantau varian baru dari virus corona ini. Varian Mu kini ditambahkan dalam daftar pantauan WHO sejak 30 Agustus 2021 lalu. Varian Mu telah dideteksi pada 39 negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Ciri-ciri Varian Covid Mu

1. Kebal terhadap vaksin

Virus Mu diketahui memiliki sekelompok mutasi yang membuatnya lebih tahan terhadap vaksin. Varian virus corona mu menjadi varian keempat yang menjadi perhatian khusus WHO, setelah kemunculan varian Alpha, Beta, dan Delta. WHO juga menyatakan bahwa varian Mu, memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.

2. Memiliki cara mutasi yang sama dengan Varian Beta

Data awal ditemukan bahwa varian ini kebal dan memiliki cara mutasi yang mirip dengan varian Beta, atau varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian Mu pertama kali diidentifikasi di wilayah Kolombia pada Januari 2021 lalu. Sejak saat itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah dicatat di seluruh dunia. Sejauh ini varian Mu belum menimbulkan kekhawatiran sebanyak Alpha dan Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian yang lebih serius yang menjadi perhatian.

3. Resiko penularan tergantung pada pertumbuhan kasusnya

Sebagian besar masyarakat khawatir jika varian ini menjadi varian baru yang bisa menghindari pertahanan kekebalan tubuh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh laboratorium PHE, risiko dari varian mu setidaknya sama dengan varian Beta, yang kemungkinan masih kebal terhadap tindakan vaksinisasi.

Ancaman yang ditimbulkan juga tampaknya belum pasti, karena tingkat bahaya varian ini tergantung pada pertumbuhan kasusnya. Menurut peneliti, varian mu ini meski berbahaya, tampaknya tidak akan lebih menular dari varian Beta. Dikatakan varian mu ini berasal dari mutasi tertentu yang dibawanya dan menjadi suatu perubahan genetik, mutasi P681H.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memastikan, varian baru virus Corona Mu atau B.1.621 belum terdeteksi di Tanah Air. Ia mengatakan, hal tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan 7.000 sampel menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).

“Beberapa tempat di sekitar kita varian Mu ini belum terdapat, kita sudah melakukan genome sequencing terhadap 7.000-an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi varian Mu,” kata Dante dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021). Dante mengatakan, dalam konteks laboratorium, varian Mu memiliki resistensi terhadap vaksin. Namun, penyebaran varian ini tidak sebesar varian Delta. “Mudah-mudahan varian Mu akan abortif seperti varian Lambda beberapa waktu lalu di Peru,” ujarnya.[]







LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here