Fahri Hamzah

Dalam survei capres yang dilakukan LesPK Yogyakarta, muncul nama baru seperti Fahri Hamzah dan Andika Perkasa. Sehubungan dengan telah ditetapkan jadwal pemilu pada tahun 2024, beberapa survei capres telah menunjukkan nama-nama yang akrab dalam percaturan politik Indonesia.

Adanya wacana untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode, tentu yang memulai mewacanakan sudah tercapai tujuannya karena pewacana sudah jauh hari mengendus adanya keinginan beberapa pihak untuk memperpanjang masa jabatan presiden.

Hal tersebut seperti memberi banyak peluang munculnya pemimpin baru dengan wajah baru. Survey yang dilaksanakan oleh lembaga studi pendidikan dan kebangsaan ( LeSPK ) Yogyakarta minimal memberi gambaran tersebut.

“Survei yang laksanakan dengan model top of mind, tanpa menyodorkan nama kepada responden. Memberi kebebasan untuk memilih/mengusulkan presiden yang diinginkan sebanyak 8 (delapan) presiden terbaik sesuai rangking,” ungkap Direktur LeSPK Yogyakarta In’am eL Mustofa

In’am mengatakan bahwa dirinya sempat kaget dengan, munculnya nama baru yaitu Andika Perkasa dan Fahri Hamzah. Andika adalah Panglima TNI saat ini sedangkan Fahri dikenal sebagai politisi yang sekarang bergabung dengan partai gelora. “ Ini mengejutkan bagi saya karena wajah mereka berlum pernah pernah terpampang di baliho, televisi dan media lain cukup memberi pesan bahwa ada arus baru perubahan, nama baru yang muncul tersebut adalah,” ungkap In’am

Dalam survei capres ini Andika Perkasa mendapati angka 12,3% sedang Fahri Hamzah 2,5%. Meskipun keduanya masih dibawah Prabowo (27,6%), Anies Baswedan ( 24,1), Ganjar Pranowo ( 22.8%), Erick Tohir ( 2,3% ), Ridwan Kamil ( 3,1%), Puan Maharani ( 2.2 % ). Pada saat yang sama dengan letak nomer berurutan diajukan pertanyaan memilih presiden tua atau muda, memilih yang tua 33.3% dan muda 61,4%.

Berdasar region dan demografi temuan cukup signifikan terjadi di DIYogyakarta, bahwa perolehan angka Ganjar Pranowo meninggalkan jauh Prabowo dan Anies Baswedan. Ganjar Pranowo (30,1%), Anies Baswedan ( 15.9%), Prabowo ( 12.6% ), Andika Perkasa ( 9.2%).

Ganjar dan Anies yang keduanya memiliki basis di jogja ternyata mampu memanfaatkan setiap momentum di Yogyakarta namun Anies Baswedan masih tertinggal jauh. Berdasar pada gender pemilih laki-laki memilih pemimpin muda (51,8%) perempuan cenderung memilih tua (42,5% ).

Survey yang dilakukan oleh LeSPK Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2021 s/d 20 Januari 2022 melalui wawancara tertulis dengan google form kepada 2.300 responden yang tersebar ke 13 kota besar di seluruh Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau lebih. Adapun margin error survey diperkirakan sekitar 2,7%.

Meskipun Prabowo Subianto menduduki rangking teratas dalam survey, namun survey ini memberi informasi bahwa responden menginginkan capres yang muda. In’am eL Mustofa memberi garis merah bahwa temuan tersebut meski kontradiktif namun bisa memberi sinyal kepada partai Gerindra yang bersemangat untuk ajukan kembali Prabowo, memerlukan kerja ekstra dan cerdas dalam berpasangan, menentukan cawapres. Trend Prabowo dari beberapa lembaga survey lain akhir-akhir ini menunjukkan cenderung turun.

Sosok seperti Fahri Hamzah dan Andika Perkasa yang bisa dianggap mewakili kebaruan nama yang sebelumnya masih jarang muncul pada survey. Hal ini mengindikasikan bahwa dinamika masyarakat terus berkembang. “Masyarakat mengikuti perkembangan politik dengan sarana yang dimiliki. Puan Maharani juga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan meskipun ikhtiar untuk menaikkan kepopuleran terus digejot. Fahri Hamzah yang diam-diam saja rupanya memiliki pengikut yang fanatik,” ucap In’am.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here