Jajaran Pimpinan Nasional KA KAMMI bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Jakarta, Jurnalpublik.id – Pimpinan Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Pimnas KA KAMMI) kamis (3/3) melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ketua Umum KA KAMMI 2021 – 2025 Rahman Toha atau Amang yang menggantikan Presiden periode pertama yaitu Fahri Hamzah menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 28 Agustus 2021 dimana Anies Baswedan menjadi narasumber dalam Kongres KA KAMMI ke-2.

“Pertemuan dilakukan di rumah kediaman Anies Baswedan dengan jamuan sarapan pagi,” kata Amang.

Lebih lanjut Rahman juga mengatakan bahwa pertemuan ini sekaligus merupakan bagian dari silaturahmi kebangsaan yang dilakukan oleh KA KAMMI kepada tokoh-tokoh bangsa.

“Kami mengapresiasi Gubernur Anies Baswedan dalam kinerjanya menanggulangi pandemik Covid – 19 di Jakarta, selain itu Anies Baswedan juga berhasil melakukan pembangunan di DKI Jakarta yang ramah lingkungan, transportasi berbasis equality dan tata kota yang ramah bagi warga,” jelas Amang.

Lebih jauh KA KAMMI mendorong Anies Baswedan agar tidak melupakan pembangunan ekonomi dan kesempatan berusaha bagi generasi muda.

Amang juga menyampaikan bahwa Anies Baswedan adalah salah satu tokoh bangsa yang punya komitmen untuk menjaga demokrasi dan konstitusi. Dan dalam kesempatan ini juga Amang mengajak Anies Baswedan terus berkomitmen dan konsisten menjaga demokrasi dan konstitusi.

Selain itu, Amang berpendapat bahwa wacana penundaan pemilu  2024 adalah wacana yang menciderai komitmen dan konsistensi dalam menjaga demokrasi dan konstitusi.

Menurutnya, wacana tersebut tidak memiliki landasan yuridis dan historisnya. Jika Konstitusi dipaksa mengikuti wacana ini maka akan merusak pencapaian demokratisasi yang sudah dibangun selama ini.

KA KAMMI menurut Amang juga mendukung beberapa elemen bangsa yang melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi agar ambang batas pencalonan presiden (President Trashold) 0% dan pemisahan pelaksanaan pemilu presiden dan pemilu legislatif.

Amang menambahkan, sirkulasi kepemimpinan nasional juga harus bergulir dan melalui uji publik yang transparan dan terukur, oleh sebab itu Amang mendorong para pemimpin-pemimpin daerah untuk maju dalam pentas politik nasional.

“Rakyat Indonesia harus disuguhkan pemimpin-pemimpin yang punya rekam jejak kepemimpinan yang jelas, terlihat dan terukur, pemimpin-pemimpin daerah yang sudah teruji kinerjanya harus didorong untuk tampil dalam pentas nasional”, ujar Amang.

Dengan PT 0% dan pemisahan pemilu presiden dan legislatif menurut Amang peluang potensi pemimpin-pemimpin daerah untuk maju ke pentas nasional akan terbuka lebar, sehingga rakyat diberikan banyak pilihan-pilihan.

“KA KAMMI mengajak Anies Baswedan dan juga semua elemen bangsa untuk terus berkomitmen dan konsisten bersama-sama menjaga demokrasi dan konstitusi,” kata Amang menyudahi keterangan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here